Begini Langkah Antisipasi dan Pencegahan Aksi Bunuh Diri yang Tepat – Terdapat beragam penyebab kematian yang sering diberitakan pada berbagai media cetak, televisi, internet dan sebagai. Salah satu penyebab kematian yang disayangkan adalah aksi bunuh diri. Pasalnya, aksi tersebut dianggap sebagai bentuk pelarian dan rasa putus asa terhadap penderitaan yang tidak sanggup tertahankan lagi. Umumnya, aksi bunuh diri diambil ketika seseorang tidak mampu lagi melihat adanya pertolongan maupun solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Kebuntutan atas permasalahan inilah yang membuat seseorang menganggap bahwa tidak ada solusi terbaik lainnya selain melakukan aksi mengakhiri hidup. Tidak heran jika data World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa rasio kematian akibat bunuh diri relatif tinggi yaitu 1 orang per 40 detik. Agar angka kematian akibat aksi bunuh diri semakin menurun maka dibutuhkan berbagai langkah antisipasi dan pencegahan yang tepat seperti di bawah ini.
Sebelum masuk ke tahap pencegahan aksi bunuh diri, alangkah baiknya untuk memahami langkah mengantisipasinya terlebih dahulu. Langkah antisipasi dapat dilakukan ketika seseorang telah menunjukkan beberapa tanda atau sinyal ingin melakukan aksi bunuh diri. Umumya, seseorang yang ingin melakukan aksi tersebut akan berbicara tentang bunuh diri, berbagai cara yang bisa digunakan untuk mengakhiri hidup, membuat catatan mengenai kematian, rasa putus asa dan harapan tentang masa depan yang mulai pupus akibat hutang, rasa benci terhadap diri sendiri, ingin melukai fisik dan jiwa sendiri, menyampaikan salam perpisahan atau selamat tinggal, dan rasa senang yang muncul secara spontan. Apabila menemui seseorang yang banyak terlilit hutang akibat sering kalah bermain dan mulai menunjukkan tanda-tanda tersebut maka besar kemungkinan dia mulai memikirkan bahwa bunuh diri merupakan solusi terbaik atas masalah yang sedang dialaminya. Oleh sebab itu, diperlukan berbagai langkah pencegahan untuk menyadarkan bahwa bunuh diri bukanlah solusi terbaik.
Langkah pencegahan aksi bunuh diri yang bisa dilakukan sangatlah beragam. Mulailah dengan meningkatkan rasa simpati dan empati terhadap seseorang yang mulai menunjukkan tanda-tanda aksi bunuh diri. Lakukan pembicaraan yang menyangkut terhadap rasa kepedulian dan khawatir terhadapnya. Ajaklah untuk menceritakan berbagai masalah yang dihadapinya agar seluruh isi pikiran dan hatinya tercurahkan dengan baik. Tanggapilah cerita yang disampaikan dengan rasa simpati dan empati tanpa perlu menghakimi. Jadilah seorang pendengar yang baik dengan bersikap tenang dan sabar sembari meyakinkan bahwa kehidupan dirinya sangat penting dan berharga baik orang lain. Ketika curahan hatinya telah diceritakan secara lengkap maka mulailah untuk menawarkan berbagai bantuan atau solusi atas permasalahan yang dihadapi. Yakinkan pada dirinya bahwa dia tidak hidup sendirian dan banyak sekali orang yang peduli serta siap membantunya kapan saja termasuk anda sendiri. Selain itu, bersifatlah lebih proaktif dengan menawarkan kesiapan diri untuk membantunya kapanpun jika dibutuhkan.
Umumnya, seseorang yang mulai memikirkan tentang bunuh diri cenderung menjadi lebih pendiam dan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk berdiam diri. Oleh sebab itu, langkah pencegahan yang bisa digunakan selanjutnya adalah mendorongnya agar mengubah gaya hidupnya menjadi lebih positif dan sehat. Mulailah mengajaknya dengan makan makanan yang sehat dan beristirahat yang cukup. Lakukan olahraga dan rekreasi bersama untuk menikmati keindahan alam agar pikiran dan emosinya terkontrol dengan baik. Pasalnya, gaya hidup sehat yang teratur mampu membantunya untuk mengurangi rasa stres yang berlebihan melalui pelepasan hormon endorfin. Selain itu, tinjaulah lokasi tempat tinggalnya untuk membersihkan berbagai peralatan yang bisa membantunya untuk melakukan aksi bunuh diri.