Cara Sederhana Cegah Tindakan Bunuh Diri

Tindakan Bunuh Diri

Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 800.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Data ini secara tidak langsung, menunjukan bahwa bunuh diri menjadi salah satu permasalahan global. Fenomena bunuh diri sendiri bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Tetapi dari sekian banyak alasan mengakhir hidup adalah gangguan mental. Biasanya, mereka mengalami depresi berat yang tidak berkesudahan. Depresi ini sendiri masuk sebagai gangguan mental karena pasien tidak bisa berpikir secara normal. Di dunia kesehatan, gangguan mental dibagi menjadi berbagai jenis. Kebanyakan dari pasien akan menghubung psikolog atau orang yang dianggap mampu membantu untuk melakukan penyembuhan. Pada dasarnya, gangguan mental tidak bisa diobati oleh sembarang orang.

Anda tidak dapat menyamakannya seperti menyembuhkan sakit fisik. Pasalnya, depresi dan jenis gangguan mental lain melibatkan perasaan, masalah masa lalu, dan dampak lain yang membuat pasien dan psikolog harus melakukan komunikasi secara terbuka. Untuk memperjelaskan keadaan ini, banyak sumber yang menuliskan bahwa keluarga dan orang terdekat tidak dapat menolong. Mereka hanya dapat memberi dukungan dengan mencoba menemukan psikolog yang sesuai. Sedangkan untuk urusan selanjutnya akan menjadi pilihan pasien dan psikolog. Selain depresi, berikut beberapa gangguan mental lain yang sering memicu keinginan bunuh diri: pertama, bipolar, boderline personalitu disorder, skizofrenia, sampai dengan stres pascatrauma. Sekarang, bagaimana cara untuk menghindari tindakan bunuh diri? Berikut penjelasannya:

  1. Perhatian dan tidak menyepelekan
    Pasien gangguan mental sering mendapat perlakuan tidak sesuai, sebab mereka dianggap gila oleh lingkungan sekitar. Padahal, hal yang terpenting bagi mereka adalah kemampuan Anda untuk memberikan perhatian. Setidaknya, Anda berusaha mendengarkan apa yang sebenarnya mereka rasakan. Setelah itu, bujuk mereka untuk datang dan berkonsultasi dengan pihak yang lebih kompeten. Pada intinya, jangan pernah Anda menyepelakan emosi yang mereka alami. Pasalnya, kesalahpahaman bisa saja memicu keinginannya untuk mengakhir hidup.
  2. Anggap bahwa bunuh diri cara pasien meminta bantuan
    Ketika Anda melihat orang terdekat ingin mengakhir hidupnya, lakukan cara terbaik untuk membantunya. Hal ini dikarenakan belum tentu mereka benar-benar ingin bunuh diri. Beberapa diantar mereka mencoba hal itu karena mereka merasa sudah tidak ada orang yang peduli dengannya. Keadaan tersebut perlu Anda atasi dengan memposisikan diri sebagai orang yang peduli dan ingin memberikan bantuan. Jadi, dekati serta yakinkan bahwa Anda selalu ada untuk membantunya.
  3. Jadi pendengar yang baik
    Selanjutnya, Anda harus berusaha untuk menjadi pendengar yang baik. Meskipun terdengar mudah, langkah ini akan sangat sulit. Pasalnya, masalah batin yang mereka alami tidak bisa disamakan dengan orang normal. Disini, sebagai orang terdekat Anda bisa membantuk mendengarkan semua emosi yang mereka rasakan. Setelah itu, coba bujuk pasien untuk bertemu dengan psikolog. Sekali lagi, Anda tidak akan bisa menyembuhkan mereka. Anda hanya bisa membantu mereka dengan terus memberikan dukungan melalui hal-hal kecil. Misalnya saja, mencarikan psikolog yang sesuai hingga mengingatkan mereka untuk meminum obat sesuai aturan.
  4. Usahakan untuk berempati
    Empati adalah usaha akhir yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa depresi mereka. Meskipun tidak bisa dibilang bekerja 100%, setidaknya Ana sudah melakukan hal yang terbaik untuk membuat mereka lebih nyaman. Buat mereka yakin dan lakukan komunikasi dengan baik guna mengembalikan semangat pasien gangguan mental.