Penyebab Pembunuhan Bunuh Diri

Penyebab Pembunuhan Bunuh Diri

I. Latar Belakang
samaritans-bristolcounty – Bunuh diri adalah masalah kesehatan yang serius dan merupakan salah satu alasan paling umum bagi orang-orang dalam krisis kejiwaan untuk ditempatkan dalam keadaan darurat psikiatri. Bunuh diri merupakan fenomena sulit dan tragis yang berdampak negatif bagi keluarga dan lingkungan. Bunuh diri adalah salah satu dari tiga penyebab kematian teratas dalam kelompok usia 16-44, peringkat ketiga dalam kelompok usia 11-24. Sekitar 1 juta orang meninggal karena bunuh diri setiap tahun di seluruh dunia. Kematian bunuh diri di Amerika Serikat melebihi 38.000 pada tahun 2008, dan jumlah pasien yang mengunjungi ruang gawat darurat untuk melukai diri sendiri adalah 347.486 pada tahun 2009. Menurut laporan dari WHO, angka bunuh diri Indonesia mencapai 1 sampai 6,1 sampai 8 per 100.000 pada 2010, atau sekitar 5.000 per tahun. Pada tahun 2012, terjadi peningkatan sekitar 4,3 per 100.000 penduduk, atau sekitar 10.000 per tahun. WHO memprediksi pada tahun 2022, angka bunuh diri global akan mencapai 2,5%/100.000 orang. Karena jumlah kematian akibat terjadinya bunuh diri meningkat dari tahun ke tahun, pemahaman yang lebih dalam tentang penilaian risiko bunuh diri diperlukan untuk mencegahnya.

Penyebab Pembunuhan Bunuh Diri – Menurut data Sample Registration Survey (SRS) yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan tahun 2016, angka kematian akibat bunuh diri adalah 0,72 per 100.000 dan 7 per 1 juta penduduk. Jumlah bunuh diri per tahun adalah 1.800, dan lima orang Indonesia meninggal karena bunuh diri setiap hari. Tergantung pada jenis kelamin, 29% korban bunuh diri adalah perempuan dan 71% adalah laki-laki. Metode bunuh diri yang paling umum adalah gantung (60,9%), 23,8% untuk wanita dan 76,2% untuk pria. Kemungkinan lain antara lain minum racun (27,5%), luka akibat benda tajam (2,9%), dan lompat/lompat dari ketinggian (8,7%).
Sejak 2020, dunia dihadapkan pada situasi pandemi akibat Covid19, kondisi ini tidak hanya berdampak pada terganggunya kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental. Berdasarkan studi cross sectional di India tahun 2020, terjadi peningkatan kasus selama kebijakan lockdown sebesar 72% dibandingkan sebelum pandemi (44%). Penelitian Pine Rest Christian Mental Health Services memperkirakan terjadinya peningkatan yang signifikan kasus bunuh diri sebesar 32% selama pandemi. di saat Kondisi pandemi yang melanda menyebabkan seseorang akan mengalami permasalahan dalam lingkup pekerjaan,menurunnya penghasilan, meningkatnya perceraian dalam rumah tangga, kematian salah satu keluarga dan penyalah gunaan miras dan obat terlarang yang bisa menyebabkan seseorang lebih sering mengalami gangguan jiwa.

Penyebab Pembunuhan Bunuh Diri

Penyebab Pembunuhan Bunuh Diri
II Pemahaman.
Risiko yang di lakukan di saat bunuh diri:
Meningkatnya kecenderungan untuk bunuh diri
Ide Bunuh Diri: Pikiran tentang melukai Diri Sendiri dengan Mempertimbangkan atau Merencanakan Teknik Potensial dengan Hati-hati
Percobaan bunuh diri:
tindakan termasuk percobaan bunuh diri

III. Faktor Risiko
Faktor risiko bunuh diri adalah laki-laki, riwayat penyakit jiwa dalam keluarga, riwayat percobaan bunuh diri, depresi berat, putus asa, penyalahgunaan obat atau alkohol, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, dan riwayat bullying.

IV. Tanda dan Gejala
Orang yang berpikir untuk mengakhiri hidupnya tidak memperhatikan dan mencari pertolongan. Namun, dalam banyak kasus, prasangka dan pandangan negatif masyarakat membuat orang yang membutuhkan tidak mungkin mendapatkan bantuan dari para profesional yang mereka butuhkan. Tanda dan gejala orang yang mencoba bunuh diri adalah: Sering berbicara tentang kematian, putus asa, menyakiti diri sendiri, ancaman bunuh diri, menarik diri dari lingkungan dan orang-orang di sekitar Anda, dan meminta maaf karena kehilangan minat pada banyak hal.

V. Pencegahan Bunuh Diri
Apakah mungkin untuk mencegah bunuh diri? Apa yang dapat Anda lakukan ketika menghadapi seseorang yang mencoba bunuh diri? Sektor mana yang paling terlibat dalam pencegahan bunuh diri? Pada dasarnya, bunuh diri dapat dicegah, dan kejadian bunuh diri tidak cuma tanggungjawab di bidang kesehatan saja, akan tetapi kita semua dapat berperan dalam melakukan pencegahan bunuh diri.
usaha yang dapat kita lakukan untuk mencegah bunuh diri antara lain :
a. Mengenali faktor risiko dan tanda tanda perilaku bunuh diri
Segera hubungi dokter spesialis kejiwaan atau via telepon jika anda mendengar, melihat, dan tahu seseorang menunjukkan perilaku :
putus asa, kecewa, kemarahan yang tidak terkontrol
Merasa terjebak, Bertindak yang berbahaya atau terlibat kegiatan berisiko
Penyalahgunaan alkohol atau narkoba
Menarik diri dari masyarakat sekitar, kerabat, dan sanak family
Kecemasan dan depresi.
b. Setelah mengenali tanda bunuh diri, langkah yang dapat dilakukan :
Jangan meninggalkan mereka sendirian
Singkirkan bendabenda yang berpotensi digunakan untuk mencelakai diri (benda tajam, tali, obatobatan, cairan insektisida atau desinfektan)
Membatasi akses metode bunuh diri, seringkali seseorang yang akan melakukan bunuh diri sebelumnya mencari informasi tentang cara bunuh diri melalui media sosial (youtube, instagram, google dll), mempelajari metode yang akan dilakukan, mencari artikelartikel tentang bunuh diri
Dengarkan mereka, jangan terburuburu memberi nasehat, berikan empati, berusaha untuk memahami, tenangkan, tanyakan apa yang saat ini dirasakan, tanyakan apa yang paling dibutuhkan saat ini, tanyakan alasan mereka untuk mengakhiri hidup, jangan menyalahkan atau membandingkan masalahnya dengan orang lain
Berikan makanan sehat, sarankan untuk istirahat/tidur
Sarankan untuk konsultasi ke tenaga profesional (Psikiater, Psikolog)
Sarankan untuk olah raga teratur sesuai kemampuan dan lakukan hobby untuk memperbaiki suasana hati
Libatkan dalam aktivitas sosial, misal menolong/berbuat baik terhadap orang lain, karena perasaan terbaik akan datang bila ingin membantu orang lain, membuat dirinya merasa percaya diri
c. Mensosialisasikan program program untuk pencegahan bunuh diri di sekolah sekolah, perkantoran dan kelompok
kelompok yang berisiko bunuh diri, public information dan media kampanye
d. Membuat peraturan tentang pencegahan bunuh diri dan menyediakan crisis centre
e. Pelatihan terhadap kader, pelajar, pramuka, PMR, Karang Taruna dan organisasi kemasyarakatan lainnya, tokoh masyarakat, tokoh agama. Bunuh diri tidak hanya disebabkan karena lemahnya iman, namun karena gangguan psikologis yang mendasarinya.

Baca Juga : Bagaimana Depresi Besar Mempengaruhi Otak dan Tubuh

Tanggal 10 September diperingati setiap tahun sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri. Hari ini diperingati di seluruh dunia untuk mencegah upaya bunuh diri. Asosiasi Internasional untuk Studi Pencegahan Bunuh Diri (IASP) telah menemukan bahwa ada lebih dari 300 upaya bunuh diri di 70 negara di seluruh dunia. “Seseorang bunuh diri setiap 40 detik,” kata Presiden IASP Murad Khan di situs resminya.
Upaya pencegahan bunuh diri perlu dilakukan oleh berbagai kelompok, termasuk hierarki keluarga. Kahn terus berperan dalam mencegah bunuh diri bagi semua orang, termasuk Anda.
Jika Anda menemukan seseorang di sekitar Anda menunjukkan tanda-tanda di atas, segera lakukan tindakan pencegahan. Jika seseorang di dekatnya berpikir untuk bunuh diri, saya akan mengutip hati saya dengan sangat baik ketika mereka pergi dan melakukan beberapa hal di sini.

1. Jangan meremehkan
Ketika seseorang mengungkapkan keinginannya untuk bunuh diri, jangan anggap remeh. Mungkin itu cara mereka meminta bantuan.
Mereka mungkin menganggap masalah yang mereka hadapi sepele hingga mengarah pada ide bunuh diri. Namun, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengenali suatu masalah. Sebaliknya, dengarkan perasaan mereka tanpa menghakimi.

2. Jadilah penonton yang baik
Berbicara dengan teman dan orang yang Anda cintai dapat sangat membantu dalam membebaskan diri Anda dari tekanan dan masalah yang mendorong upaya bunuh diri.
Dengarkan baik-baik temanmu yang punya masalah. Hindari diskusi dan komentar yang menghina. Dengarkan keluhan mereka dan tunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli.
Jangan lupa terima kasih atas kepercayaan yang telah berbagi cerita. Hindari frasa yang menenangkan seperti “Ini akan segera berakhir” atau “Tonton pelajaran untuk acara ini”. Bukannya menenangkan, ungkapan seperti ini malah memperburuk keadaan.

3. Tanyakan tentang ide bunuh dirinya
Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda, jangan takut untuk mencegah bunuh diri. Dengan melakukan ini, Anda memberi mereka kesempatan untuk membuka dan menerima bantuan Anda.

4. Dianjurkan untuk mencari bantuan profesional
Memang, berbicara dapat mengurangi beban yang dirasakan. Tapi itu tidak akan lama. Dorong mereka untuk segera mencari bantuan psikolog atau profesional lainnya, daripada hanya menjadi lawan bicara.

5. Selalu menemani, tidak sendiri
Ketika seseorang menunjukkan tanda-tanda keadaan darurat, sebaiknya jangan biarkan mereka sendirian. Ini adalah kesempatan Anda untuk benar-benar mencoba bunuh diri sendiri.

Sementara itu, Indonesia memiliki lebih dari 16.000 kasus bunuh diri setiap tahun, menurut data Badan Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Jiwa dan Narkoba (P2MKJN) Kementerian Kesehatan RI tahun 2019.
“Ini adalah fenomena, dan insidennya jauh lebih rendah daripada jumlah kasus yang sebenarnya, sehingga bunuh diri harus dipertimbangkan. Secara khusus, temuan IPK menunjukkan bahwa stres, depresi, dan bahkan kecenderungan bunuh diri. Dalam situasi pandemi ini dengan peningkatan dalam penyakit jiwa,” kata Dr. Indria Laksmi Gamayanti, Ketua IPK di Indonesia.
bertepatan dengan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia pada 10 September 2021. “Bunuh diri adalah masalah global dan masalah kesehatan masyarakat yang serius telah dicegah. ,” kata dr Gamayanti. Sandersan Onie, peneliti kesehatan mental dalam pencegahan bunuh diri dan pendiri ehfa.id, menemukan bahwa setiap kematian yang di sebabkan bunuh diri dapat mengakibatkan 29 upaya serupa di tempat lain. Selain itu, dia menemukan bahwa temuannya hilang dan tidak relevan untuk memberi tahu dia apa yang perlu dia lakukan. B. Untuk mencegah bunuh diri.
Kemudian ia mengembangkan situs pencegahan bunuh diri ehfa.id. Situs web ini memiliki halaman bantuan krisis yang dapat Anda akses jika seseorang merasa ingin bunuh diri.
Situs ini juga memiliki sejumlah alat dan formulir awal untuk menentukan keadaan krisis yang telah terjadi. Selain itu, ada rencana keamanan yang dapat digunakan orang yang ingin bunuh diri sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi krisis.