Permasalahan Bunuh Diri Sepanjang Pandemi Covid19 serta Metode Mencegahnya

Permasalahan Bunuh Diri Sepanjang Pandemi Covid19 serta Metode Mencegahnya

Permasalahan Bunuh Diri Sepanjang Pandemi Covid19 serta Metode Mencegahnya – Coronavirus tidak cuma berimbas pada raga namun pula pada kesehatan psikologis, paling utama kebingungan permasalahan bunuh diri yang bertambah di era endemi COVID- 19. Bunuh diri mungkin hendak jadi suatu yang menekan buat jadi atensi sebab penyakit ini menabur dengan kilat.

Permasalahan Bunuh Diri Sepanjang Pandemi Covid19 serta Metode Mencegahnya

Permasalahan Bunuh Diri Sepanjang Pandemi Covid19 serta Metode Mencegahnya

samaritans-bristolcounty – Riset dari Pine Rest Christian Psikologis Health Services berspekulasi kenaikan permasalahan bunuh diri sebesar 32% sebab kehabisan profesi, tekanan pikiran terpaut kehabisan orang yang dicintai, serta kesepian sebab pengasingan ataupun karantina. Sebab itu, jawaban penangkalan bunuh diri butuh jadi atensi pada era endemi COVID- 19.

Baca juga : 5 Metode Ampuh Menghilangkan Rasa Trauma Yang Mengakibatkan Bunuh Diri

Permasalahan bunuh diri terpaut situasi endemi COVID- 19. Berita permasalahan bunuh diri terpaut situasi endemi COVID- 19 mulai bermunculan. Sampai dikala ini, di bumi ada paling tidak 5 permasalahan bunuh diri.

– seseorang juru rawat di Italia, wanita berumur 34 tahun ini melaksanakan bunuh diri sehabis diklaim positif COVID- 19. Beliau khawatir menginfeksi orang lain serta mengidap tekanan pikiran berat sebab khawatir virus yang beliau membawa dapat mematikan nyawa orang lain.

– Menteri Finansial Negeri Bagian Jerman Hasse, Thomas Schaefer. Schaefer memberhentikan hidupnya sendiri diprediksi sebab takut hendak akibat ekonomi dari endemi COVID- 19.

– terdapat seseorang anak muda di Inggris yang terhimpit sebab pengasingan di rumah serta menewaskan dirinya sendiri.

– seseorang dokter bekerja di unit berbahaya gawat salah satu rumah sakit di Amerika bunuh diri sehabis ia membaik dari COVID- 19. Sehabis membaik, kepala unit berbahaya gawat ini kembali ke rumah sakit serta bernazar buat kembali bertugas tetapi pihak rumah sakit menolaknya.

“ Ia berupaya buat melaksanakan profesinya, tetapi profesinya menewaskan ia,” tutur papa korban yang pula seseorang dokter, semacam dikutip dari The New York Times.

Kelima, seseorang paramedis di instalasi berbahaya gawat( IGD) di salah satu rumah sakit di Amerika Sindikat. Laki- laki yang terkini menempuh profesinya sepanjang 3 bulan ini bunuh diri diprediksi sebab tidak kokoh memandang penderita COVID- 19 yang tewas tiap harinya.

Sebaliknya di Indonesia, seseorang pengemudi taksi online memberhentikan hidup diprediksi sebab tidak dapat melunasi angsuran mobil. Dengan cara biasa, supir taksi serta ojek online jadi salah satu dari banyak pekerja yang pendapatannya tersendat sepanjang endemi ini.

Mengapa situasi COVID- 19 bawa resiko bunuh diri

Dengan cara historis, endemi penyakit sudah berhubungan dengan akibat intelektual yang sungguh- sungguh. Situasi endemi COVID- 19 dikala ini memanglah telah menuntut banyak pergantian pada kerutinan hidup warga.

Pada beberapa besar orang situasi ini membuat banyak kecondongan rasa kesepian, lebih terhimpit, serta tidak mempunyai ikatan sosial.

Suatu artikel terkini di harian JAMA Psychiatry memperkirakan kalau resiko bunuh diri bisa bertambah sepanjang endemi. Perihal ini sebab orang terus menjadi bergulat dengan tantangan ekonomi, pengasingan sosial, penyusutan akses sokongan warga serta agama, serta kendala tiap hari yang lain.

Mark Reger, guru besar ilmu psikiatri serta sikap di Fakultas Medis Universitas Washington, menulis kalau jarak sosial sepanjang endemi COVID- 19 bisa menimbulkan kenaikan bunuh diri. Pengasingan berkelanjutan dengan suasana serba tidak tentu membuat seorang terletak dalam kungkungan.

Reger menekankan kalau salah satu yang mempunyai resiko bunuh diri sepanjang endemi COVID- 19 merupakan titik berat pada aparat kesehatan.

Dalam jurnalnya itu Reger menorehkan kalau banyak riset mengabadikan kenaikan nilai bunuh diri di golongan handal kedokteran.

Aparat kedokteran ini saat ini melayani di garis depan pertempuran melawan COVID- 19. Kebingungan mereka hendak terkena dan mungkin memindahkan pada badan keluarga serta partner yang sakit membayang- bayangi mereka.

Tidak hanya itu, kekurangan Perlengkapan Penjaga Diri( APD), sarana yang kewalahan, serta tekanan pikiran kegiatan merupakan keadaan yang berpotensi memencet intelektual mereka.

Penangkalan permasalahan bunuh diri meningkat dikala endemi COVID- 19

Walaupun susah mengatur arah endemi coronavirus ataupun bila pemisahan jarak raga dicabut, tetapi terdapat sebagian tahap yang dapat dicoba buat mencegah keselamatan penuh emosi kita sepanjang era eksperimen ini.

Reger menarangkan kalau titik berat ekonomi, pengasingan sosial, serta aspek resiko terpaut kesehatan bisa tingkatkan mungkin bunuh diri sepanjang masa- masa semacam ini, namun Reger pula menulis kalau terdapat kesempatan buat penangkalan.

“ Senantiasa terdapat metode yang dapat dicoba buat senantiasa tersambung serta melindungi ikatan. Paling utama di antara orang dengan aspek resiko besar buat bunuh diri,” tekan Reger.

Panduan menghindari permasalahan bunuh diri sepanjang COVID- 19

Selanjutnya sebagian metode penangkalan buat mengestimasi permasalahan bunuh diri sepanjang endemi COVID- 19.

– Buat melindungi kesehatan penuh emosi serta menghindari bunuh diri sepanjang endemi COVID- 19, upayakan senantiasa tersambung dengan sahabat serta keluarga. Jadilah inovatif Mengenai‘ terkumpul bersama’ dengan metode berlainan. Teknologi semacam Zoom, film call, ataupun koneksi virtual yang lain dikala ini dapat diharapkan dengan bagus.

– Temui kembali aktivitas yang tadinya mengasyikkan ataupun cari kegemaran terkini yang membolehkan dicoba pada situasi terbatas dikala ini.

– Bila orang yang dicintai lagi berjuang dengan tekanan mental ataupun keresahan sepanjang era ini, sapaan mereka serta tanyakan apakah terdapat yang dapat Kamu tolong. Bila orang itu menanggapi tidak ketahui, cobalah buat menghubunginya tiap hari buat semata- mata menyapa serta bertanya berita. Metode simpel ini bisa jadi dapat membantunya menjauhi benak bunuh diri sepanjang endemi COVID- 19.

– Cari dorongan dikala merasa kesulitan. Maanfaatkan layanan pengarahan jarak jauh dari para handal kesehatan jiwa.

Walaupun tekanan pikiran serta susah, situasi endemi ini wajib kita lewatkan dengan kokoh. Semacam yang Reger tuturkan suasana ini pula bisa menciptakan“ dampak kebersamaan”, dampak di mana banyak orang silih mensupport serta menguatkan ikatan sosial sebab pengalaman bersama ini.

“ Ingat kalau kita seluruh ikut serta dalam perihal ini bersama- sama serta kita hendak melewatinya bersama- sama,” tutur Reger.