Bunuh diri merupakan tindakan merugikan yang banyak dilakukan oleh mereka yang memiliki tingkat stress tinggi. Banyak korban bunuh diri yang merasa bahwa masalah yang mereka hadapi tidak dapat diselesaikan dengan baik dan menemui jalan buntu sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Ketika membahas mengenai aksi bunuh diri, tindakan merugikan tersebut tidak hanya berdampak pada pelaku bunuh diri melainkan juga berpengaruh kepada orang lain. Tidak memandang jenis kelamin dan usia, aksi bunuh diri dapat dilakukan oleh siapa saja. Bunuh diri sendiri menjadi penyebab kematian yang tinggi di berbagai negara. Aksi bunuh diri tidak hanya dapat dicegah secara perorangan tetapi dapat juga dilakukan oleh suatu komunitas. WHO atau organisasi kesehatan dunia memiliki peranan yang sangat penting dalam mencegah aksi bunuh diri.
Sebagai organisasi kesehatan dunia, WHO memberikan arahan kepada warga dunia untuk mencegah aksi bunuh diri. Di dalam organisasi kesehatan ini, ada banyak komunitas yang tergabung dan berperan aktif dalam melakukan pencegahan terhadap tindakan bunuh diri. Berikut ini merupakan beberapa pencegahan aksi bunuh diri yang disarankan oleh komunitas-komunitas yang tergabung ke dalam WHO:
• Membatasi pelaku terhadap sarana melakukan bunuh diri. Senjata api, pestisida dan racun merupakan beberapa sarana yang kerap kali digunakan untuk melakukan aksi bunuh diri.
• Melakukan perbaikan terhadap akses perawatan kesehatan seperti perawatan kesehatan mental.
• Memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai penyakit jiwa, aksi bunuh diri dan penyalahgunaan obat.
• Memberikan dukungan kepada mereka yang merasa berduka atas aksi bunuh diri.
• Mencari kelompok pendukung dan memberikan pemahaman bahwa mereka yang ingin melakukan aksi bunuh diri tidak sendirian di dunia ini.
Para korban bunuh diri memiliki kecenderungan untuk menutup diri. Untuk mengurangi jumlah pelaku bunuh diri, komunitas bukan satu-satunya tempat yang dapat digunakan untuk menekan jumlah aksi bunuh diri. Sebagai orang yang peduli terhadap lingkungan, kita juga dapat berperan sebagai salah satu tokoh yang mengurangi jumlah pelaku bunuh diri. Salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah dengan peduli terhadap sesama. Orang yang gemar menutup diri sebaiknya kita rangkul dan kita ajak untuk melakukan pembicaraan. Dengan melakukan interaksi, mereka yang berniat melakukan bunuh diri tidak akan merasa sendirian. Mereka akan menyadari bahwa masih banyak orang yang peduli terhadapnya dan mampu memberikan masukan atas masalah yang mereka hadapi. Semangat juang untuk terus hidup akan dimiliki oleh orang yang berkeinginan melakukan bunuh diri akibat keterlibatan orang lain di kehidupannya. Cara lain yang dapat kita lakukan adalah dengan memperhatikan lingkungan sekitar. Ketika kita menemukan orang-orang yang bertindak aneh, jangan ragu untuk mendekatinya dan ajak untuk bercengkrama serta mendengarkan keluh kesah yang mereka rasakan.