Penyebab dan Pengobatan Depresi

Penyebab dan Pengobatan Depresi

samaritans-bristolcounty – Depresi adalah masalah atmosfer internal yang menyebabkan orang merasa sedih dan terganggu. Situasi ini lebih dari sekadar perasaan sedih yang secara alami dirasakan oleh banyak orang dalam keadaan pikiran yang segar. Hal ini karena sangat sulit untuk menghilangkan perasaan sedih dan akhirnya menghilang dalam bayang-bayang. Sebutan lain dari psikosis ini adalah depresi mayor atau klinis, yang mempengaruhi emosi, pandangan, dan sikaep yang dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik.
Orang yang menderita mungkin merasa sulit untuk menjalani kehidupan sehari-hari yang normal karena mereka merasa bahwa hidup tidak pantas untuk mereka.

Penyebab dan Pengobatan Depresi

Penyebab dan Pengobatan Depresi

Seberapa umum situasi ini?
Penyebab dan Pengobatan Depresi – Depresi adalah situasi umum di antara orang-orang. Studi menunjukkan bahwa kondisi ini terjadi pada 80% orang di beberapa titik dalam kehidupan dan dapat terjadi pada usia berapa pun. Depresi lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Jenis-jenis depresi
Ada banyak cara untuk mengatasi masalah mood ini. Jenis depresi yang lebih spesifik yang diadopsi oleh Mayo Clinic dan National Institute of Psychological Hygiene adalah:
Masalah kecemasan adalah kecemasan anomali atau kebingungan tentang kemungkinan peristiwa.
Bentuk kompleks dari depresi adalah depresi simultan dan kecanduan dengan peningkatan harga diri, percakapan yang berlebihan, dan peningkatan energi.

Kehadiran melankolis adalah paksaan dari suasana batin yang berat yang meminimalkan daya tarik terhadap situasi yang menarik. Tidak hanya itu, saya merasa mual di pagi hari, nafsu makan saya berubah drastis, dan saya merasa bersalah.
Bentuk atipikal saat menjawab situasi menarik membuat Anda merasa bahagia, tetapi itu bersifat sementara.
Depresi adalah jenis gangguan psikotik yang dikaitkan dengan delusi dan bayangan yang mungkin terkait dengan citra diri negatif.
Catatonia adalah depresi dengan aktivitas motorik dengan perilaku yang tidak terselesaikan tanpa tujuan.
Onset perinatal adalah depresi yang berkembang selama kehamilan atau depresi pascapersalinan.
Pola musiman, juga dikenal sebagai gangguan afektif musiman (SAD), adalah keterbatasan atmosfer internal yang dipengaruhi oleh berlalunya waktu dan berkurangnya insolasi.

Gangguan bipolar adalah gangguan internal yang menyebabkan seseorang mengalami adegan keasyikan, depresi, dan hipomania.
Sembelit Depresi atau distimia adalah rasa malu yang berlangsung selama dua tahun.
Beberapa gangguan kejiwaan lainnya ditandai dengan depresi, sejenis gangguan siklotimik, disregulasi suasana hati yang parah, dan gangguan disforik pramenstruasi.

Tanda dan Gejala Depresi
Penyakit mental ini hanya terjadi sekali seumur hidup, tetapi pasien biasanya mengalami banyak episode. Tanda-tanda depresi terjadi hampir setiap hari, hampir setiap hari dalam adegan ini, dan termasuk sebagai berikut:
Kesedihan, duka, kekosongan, atau keputusasaan.
Sangat mudah untuk tersinggung, frustrasi, atau marah, terutama dalam situasi kecil.
Kurangnya perhatian atau kesenangan pada sebagian besar atau semua aktivitas yang biasa dilakukan seperti seks, hobi, olahraga.
gangguan tidur seperti insomnia dan kurang tidur.
Kelelahan dan kekurangan energi mengakibatkan tugas-tugas kecil yang membutuhkan usaha ekstra.
Hilangnya nafsu makan dan berat badan, atau peningkatan keinginan untuk makan dan peningkatan berat badan.
Gelisah, terburu-buru, atau takut.
Kemampuan untuk memperlambat, atau dialog, atau tindakan fisik.
Perasaan tidak berharga atau bersalah, ketidakpercayaan atas kekalahan di masa lalu, atau menyalahkan diri sendiri.
Sulit untuk membuat asumsi, fokus, membuat keputusan dan mengingat sesuatu.
Pikiran yang sering atau kedua belas dan ide bunuh diri tentang kematian.
Masalah fisik yang misterius seperti sakit punggung dan sakit kepala.
Untuk orang dengan kondisi batin yang akut, kegiatan sehari-hari seperti bekerja, sekolah, kegiatan sosial atau hubungan dengan orang lain diperburuk.

Baca Juga : 5 Langkah Membantu Pencegahan Bunuh Diri

Tanda dan Gejala Depresi pada Anak dan Remaja
Tanda dan Gejala Depresi pada Anak dan Remaja sama dengan pada orang dewasa, namun ada beberapa perbandingan: Atau kesulitan komunikasi, kecemasan, rasa sakit atau sakit, penolakan untuk bersekolah, atau berat badan kurang.
Remaja dengan depresi, tanda-tandanya bisa berupa kesedihan, luka ringan, emosi negatif dan tidak berharga, marah, nilai buruk, atau sering menolak sekolah. Tidak hanya itu, depresi pada remaja disalahpahami, terlalu sensitif, menggunakan obat-obatan dan alkohol, makan dan tidur larut malam, menyakiti diri sendiri, dan mengabaikan perhatian, juga dapat menunjukkan gejala seperti depresi. Hindari interaksi sosial selama aktivitas normal.

Tanda Depresi pada Lansia
Depresi bukanlah bagian normal dari penuaan dan tidak boleh diremehkan. Sayangnya, masalah suasana hati pada orang tua ini sering tidak dikenali dan tidak diobati, dan mereka mungkin ragu untuk mencari dorongan.
Tanda-tanda depresi dapat dipandang pada usia usia, terutama dalam tingkat perubahan dalam memori dan huruf
.
keterampilan dan luka.
Menguasai, berharap, masalah tidur, atau berlari dalam seks yang tidak disebabkan oleh kondisi medis dan penyembuhan.
ingin menetap, sosial atau bertindak dari situasi saat ini.
Roh dan emosi bunuh diri, emosi dan orang tua adalah yang paling penting.
Bagaimana jika saya perlu ke dokter?
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, konsultasikan dengan dokter Anda sesegera mungkin. Jika Anda ragu untuk mengobati, bicarakan dengan teman atau kolega, ahli kesehatan, ahli agama, atau seseorang yang dapat Anda percaya.
Jangan malu untuk meminta bantuan dokter atau pemangku kepentingan lainnya. Silakan pergi ke dokter yang tinggal lebih awal dan sembuh.
Jika Anda menduga Anda telah terluka atau akan bunuh diri, hubungi 021 500454 atau 112
4, nomor darurat Departemen Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jika Anda berpikir untuk bunuh diri, Anda memiliki pilihan berikut:

Dalam kasus depresi, cari bantuan dari dokter Anda atau profesional perawatan kesehatan lainnya.
Bicaralah dengan teman dekat dan kolega Anda.
Kunjungan dari pemimpin agama atau orang lain dalam komunitas agama Anda.
Jika pasangan atau teman Anda depresi dan mencoba bunuh diri:
Pastikan orang lain selalu bersamanya.
Hubungi nomor darurat lokal Anda sesegera mungkin.
Jika memungkinkan, bawa saya ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Pemicu Depresi
Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan depresi. Namun, ada beberapa pemicu yang meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi:

1. Genetika
Kebanyakan peneliti percaya bahwa genetika mempengaruhi depresi. Jika Anda memiliki orang tua atau saudara kandung yang menghadapi situasi ini, Anda juga memiliki kesempatan untuk menemukannya.

2. Bahan Kimia Otak
Situasi ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar bahan kimia otak (neurotransmitter) yang mengatur atmosfer internal. Hal ini dapat menyebabkan berbagai tanda yang dikenal sebagai depresi klinis.

3. Aspek Lingkungan
Gangguan psikologis ini dapat disebabkan oleh situasi sehari-hari seperti: B. Bekerja. Profesi yang menumpuk, area aktivitas yang tidak pasti, dan masalah pribadi dengan atasan dan rekan kerja dapat menyebabkan depresi.
Tidak hanya masalah di tempat kerja, tetapi juga area rumah dan teman yang tidak didukung dapat menyebabkan situasi ini.

4. Stres Psikologis Kronis yang Parah
Kehilangan orang yang dicintai, gangguan hubungan, atau situasi stres selalu dapat memicu depresi. Para peneliti percaya bahwa hormon kortisol tingkat tinggi menekan kadar serotonin, yang pada akhirnya mengarah pada tanda-tanda depresi.

5. Riwayat medis penyakit tertentu
Dalam banyak kasus, stres dan rasa sakit akibat penyakit serius dapat menyebabkan depresi berat. Kondisi medis tertentu, seperti penyakit tiroid, penyakit Addison, dan penyakit mental, juga dapat menyebabkan gejala depresi.

6. Syok anak
Syok anak berdampak besar pada status intelektual orang tua. Beberapa kasus yang tidak menguntungkan, seperti pelecehan intim, pelecehan orang tua, atau efek perpisahan orang tua, dapat menyebabkan situasi ini.
Aspek Risiko Depresi
Depresi lebih sering terjadi pada remaja berusia 20-an atau 30-an. Namun, situasi ini dapat terjadi pada usia berapa pun. Wanita lebih mungkin didiagnosis dengan depresi daripada pria, yang mungkin menjadi alasan mengapa wanita lebih cenderung mencari dorongan dan penyembuhan.
Aspek yang meningkatkan risiko dan menyebabkan depresi adalah:
Riwayat keluarga dengan gangguan kejiwaan seperti gangguan kecemasan, gangguan makan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang.
Beberapa ciri kepribadian seperti harga diri rendah, kecanduan, kritik diri atau pesimisme.
Penyakit berat atau serius seperti kanker, stroke, sakit parah, penyakit jantung.
Saya minum obat khusus. B. Beberapa obat antihipertensi atau obat tidur (konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menghentikan obat).
Peristiwa traumatis atau tragis seperti kekerasan intim, kematian atau kehilangan orang yang dicintai, masalah keuangan.
Hubungan darah atau hubungan genetik dengan seseorang dengan depresi, gangguan bipolar, alkoholisme, atau percobaan bunuh diri.